Mikroplastik, Plastik Tak Kasat Mata Dengan Sejuta Ancaman

Mikroplastik adalah potongan plastik yang berukuran sangat kecil, biasanya kurang dari 5 mm sehingga sangat sulit dilihat dengan mata telanjang. Mikroplastik berasal dari hasil degradasi (penguraian) plastik yang lebih besar atau sengaja diproduksi dalam ukuran mikro, seperti yang ditemukan dalam produk yang kita gunakan sehari-hari.

Mikroplastik ditemukan di berbagai lingkungan di seluruh dunia, termasuk lautan, air tawar, tanah, bahkan udara sekalipun. Mereka juga telah ditemukan dalam makanan, minuman, hingga di dalam tubuh manusia dan hewan.

  • Laut

Laut adalah salah satu habitat paling umum bagi mikroplastik. Mikroplastik telah banyak terdeteksi di lautan dunia karena banyaknya sampah plastik yang masuk ke lautan. Mikroplastik ini mungkin berasal dari berbagai sumber. Hal ini mencakup pembuangan limbah dari kota-kota pesisir, pencemaran sungai, pulau sampah terapung di lautan, dan kebocoran yang tidak disengaja selama pengangkutan kapal.

  • Tanah

Mikroplastik juga ditemukan di lingkungan darat, terutama di perkotaan dan pertanian. Setelah sampah plastik dibuang melalui pelapukan dan penguraian fisik, partikel mikroplastik disebarkan ke lingkungan sekitar melalui angin. Selain itu, film plastik, pupuk, dan film pertanian yang digunakan dalam kegiatan pertanian juga dapat melepaskan mikroplastik di dalam tanah.

  • Udara

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mikroplastik bahkan dapat dideteksi di atmosfer. Mikroplastik ini mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti keausan produk plastik dan polusi perkotaan. Pembakaran sampah plastik merupakan hal yang sangat serius. Begitu berada di atmosfer, partikel mikroplastik dapat menyebar ke daerah lain melalui angin, bahkan hingga ke daerah terpencil dan pegunungan tinggi.

Jenis-Jenis Kandungan Yang Terdapat Dalam Mikroplastik

  • Polyethylene (PE)

Kandungan Polyethylene merupakan jenis polimer atau yang biasa kita kenal dengan nama termoplastik. Termoplastik banyak digunakan dalam berbagai macam produk yang kita gunakan sehari-hari, seperti bahan kemasan (packaging), wadah, botol, dan kantong plastik. Kandungan PE ini menghasilkan pembentukan rantai panjang molekul Polyethylene. Apabila mikroplastik (termasuk yang terbuat dari bahan Polyethylene) memasuki rantai makanan dan dikonsumsi oleh manusia, maka ada kemungkinan terpapar oleh partikel-partikel ini dan kontaminan terkait.

  • Polypropylene (PP)

Kandungan Polypropylene bisa ditemukan kandungannya dalam wadah makanan, sedotan, dan karpet. Ketika Polypropylene terurai menjadi partikel kecil berukuran kurang dari 5 milimeter, ini bisa disebut sebagai mikroplastik. Mikroplastik dengan adanya kandungan Polypropylene memiliki potensi untuk menyerap dan memusatkan polutan lingkungan. Ini mungkin termasuk polutan organik persisten (POPs) dan bahan kimia lain yang ada di lingkungan sekitarnya. Apabila tertelan, polutan ini dapat menimbulkan resiko bagi kesehatan organisme.

  • Polystyrene (PS)

Kandungan Polystyrene merupakan polimer sintetis yang terbuat dari styrene monomer. Ini adalah plastik serbaguna yang biasa digunakan dalam berbagai aplikasi karena sifat strukturnya yang ringan dan kaku, seperti styrofoam. International Agency for Research on Cancer (IARC) atau yang dikenal dengan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker telah mengklarifikasikan kandungan styrene sebagai karsinogen Grup 2B, yang mengartikan bahwa ini mungkin merupakan karsinogenik bagi manusia. Klarifikasi ini didasarkan pada beberapa bukti peningkatan resiko kanker tertentu pada pekerja yang terpapar kandungan styrene tingkat tinggi.

  • Bisphenol-A (BPA)

Kandungan BPA adalah senyawa kimia yang biasa digunakan dalam pembuatan kemasan plastik. Bentuknya padat, tidak berwarna, dan bersifat larut dalam pelarut organtik yang paling umum, namun memiliki sifat kelarutan yang sangat buruk dalam air. Salah satu dampak bahayanya bagi kesehatan manusia yaitu dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak-anak, mempengaruhi kesuburan pada orang dewasa, hingga mempengaruhi metabolisme tubuh.  

Itulah penjelasan tentang jenis-jenis kandungan mikroplastik yang ternyata sangat sulit terurai. Meskpun tidak secara langsung berdampak, kandungan senyawa pada mikroplastik tetap memiliki resiko berkali-kali lipat yang membahayakan bagi tubuh manusia.

Bagaimana Proses Terjadinya Mikroplastik?

  • Penggunaan Produk Plastik

Ketika kita menggunakan produk plastik atau tekstil sehari-hari, mereka mulai melepas partikel kecil yang kemungkinan bisa jadi mikroplastik. Contohnya, pakaian sintetis yang dicuci di mesin cuci akan melepaskan serat mikro yang sangat kecil ke dalam air cucian.

  • Proses Pencucian dan Limbah Pabrik

Ketika pakaian dicuci, serat mikro dari tekstil akan terlepas dan masuk ke air cucian. Limbah air yang mengandung serat mikroplastik ini dibuang melalui saluran air menuju sistem pengolahan air limbah. Sistem pengolahan air limbah biasanya tidak dilengkapi dengan teknologi penyaringan yang cukup efektif untuk menangkap partikel mikroplastik karena ukurannya yang sangat kecil (kurang dari 5 mm), sehingga sebagian besar mikroplastik lolos ke aliran air.

  • Degradasi / Penguraian Plastik di Lingkungan

Plastik besar seperti kantong plastik, botol air, dan kemasan makanan yang dibuang sembarangan akan terpapar kondisi lingkungan seperti sinar matahari, panas, oksigen, serta aksi mekanis (seperti gesekan atau benturan) di alam terbuka. Proses ini dikenal sebagai fotodegradasi dan oksidasi, di mana rantai polimer pada plastik mulai rusak, menyebabkan plastik tersebut pecah menjadi potongan-potongan lebih kecil, termasuk mikroplastik.

  • Penyebaran Melalui Aliran dan Udara

Mikroplastik yang berhasil lolos dari sistem pengolahan air limbah akan mengalir bersama air menuju sungai, danau, atau laut. Selain itu, mikroplastik yang terpecah di daratan juga bisa terbawa oleh angin ke atmosfer dan menyebar ke udara. Di perairan, mikroplastik dapat terbawa arus laut dan tersebar ke berbagai penjuru dunia, bahkan mencapai daerah terpencil seperti Kutub Utara dan lautan terdalam.

Bahaya Mikroplastik: Dampaknya Bagi Lingkungan & Kesehatan

Dampak mikroplastik terhadap lingkungan antara lain dapat merusak ekosistem laut dan udara, hal ini dikarenakan mikroplastik dapat masuk ke tubuh hewan, termasuk ikan.

Dampak kesehatan mikroplastik pada manusia masih berlangsung, tetapi beberapa studi awal menunjukkan potensi resiko peradangan, kerusakan sel, hingga gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Beberapa penelitian terbaru bahkan mengaitkan keberadaan mikroplastik dengan peningkatan resiko penyakit yang serius, seperti gangguan kesuburan, keguguran, cacat lahir, penyakit jantung, dan kanker.

Penggunaan kemasan ramah lingkungan bisa menjadi solusi untuk mengurangi dampak plastik ke ekosistem. Pengembangan bioplastik juga harus didorong, termasuk pemanfaatan bakteri untuk mendegradasi plastik. Sementara, manajemen pengelolaan sampah plastik perlu ditingkatkan agar sampah plastik bisa dimanfaatkan kembali, seperti menjadi energi untuk meminimalkan dampak kerusakan lingkungan.

Dan bagi industri manufaktur, pastikan produk yang diproduksi terbebas dari pencemaran mikroplastik. Metode yang paling umum dan efektif untuk mengecek keberadaan mikroplastik adalah dengan menggunakan mikroskop digital atau yang biasa kita kenal dengan inspeksi visual.

Yakin Produk Anda Sudah Bebas Mikroplastik?

Sebagai industri manufaktur, kami memahami Anda pasti ingin produk yang dihasilkan terbebas dari pencemaran mikroplastik, mengingat betapa bahayanya apabila kandungan mikroplastik mencemari produk Anda. Pencegahan ini dapat dilakukan melalu pengecekan visual atau inspeksi visual pada produk Anda. Pengamatan pada mikroplastik dengan menggunakan mikroskop digital dari Dino-Lite adalah metode yang paling umum dan efektif, ini dikarenakan mikroskop digital portabel Dino-Lite menawarkan kemudahan penggunaan, pembesaran yang memadai, dan kemampuan untuk mengambil gambar serta video. Lewat inspeksi visual ini, kita bisa tahu bagaimana plastik yang kita buang hari ini, bisa kembali ke tubuh kita tanpa kita sadari.

Pada inspeksi visual kali ini, kita bisa melihat dengan jelas adanya pencemaran mikroplastik dalam gula pasir yang tentu saja sekilas tidak akan terlihat oleh mata karena ukurannya yang hanya 0.3mm.

Sampel pengamatan: gula pasir

Pengamatan Mikroplastik Menggunakan Mikroskop Digital

Mikroskop digital portable Dino-Lite, selain pembesaran sampai dengan 220x, juga memiliki ukuran yang portable, bisa dikoneksikan ke device mobile (handphone / tablet) maupun ke PC dan memiliki fitur pengukuran. Tidak hanya untuk pengecekan mikroplastik saja, tetapi mikroskop digital Dino-Lite cocok untuk pengecekan atau inspeksi lainnya yang sulit dilihat oleh mata, seperti:

  • Defect kecil
  • Penelitian di sains atau laboratorium/biotechnology
  • Pengamatan mineral
  • Analisa keramik/batuan
  • Pengecekan keaslian uang palsu, emas asli, dan dokumen asli
  • Analisa mikrostruktur material
  • Mengukur coating thickness
  • Pengamatan microplastik
  • Dan masih banyak lagi

Distributor Mikroskop Digital di Indonesia

Kami akan membantu Anda untuk memilih dan lebih memahami tipe Visual Inspection yang sesuai dengan kebutuhan inspeksi Anda. Jika Anda ingin berdiskusi untuk mendukung bisnis Anda, silahkan hubungi tim kami. Kunjungi juga halaman FacebookInstagram, Linkedin , TikTok dan Youtube kami untuk mendapatkan informasi terbaru seputar peralatan industri.